Label

Sabtu, 11 Desember 2010

AHLUSSUNNAH, DI MATA SYI'AH.

Bagaimana ulama syiah memandang penganut ahlussunnah? Bagaimana syiah memandang penganut ahlussunnah ? Sebuah pembahasan yang penting, namun sepertinya jarang kita dengar.
Dengan mengetahui pandangan syiah terhadap penganut ahlussunnah, kita bisa mengetahui bagaimana sebenarnya akidah syiah itu. Karena apa yang menjadi keyakinan syiah, akan memiliki dampak dan konsekuensi yang nampak pada sikap mereka terhadap ahlussunnah.

Tidak bisa dipungkiri, syiah selalu berada di posisi untuk berinteraksi dengan ahlussunnah. Maksudnya bagaimana? Jelas sekali, seluruh penganut syiah di Indonesia adalah mantan ahlussunnah, sampai generasi pertama syiah Indonesia menjadi dewasa dan berkeluarga. Akhirnya mereka melahirkan keturunan, dan saat itulah lahir syiah asli, yang sudah syiah dari lahir. Sebetulnya anak-anak itu lahir di atas fitrah. Seperti dalam hadits, kedua orang tualah yang menjadikan anak itu yahudi, nasrani, atau majusi. Begitu pula dengan syiah. Kedua orang tuanya yang pertama mengajarinya untuk menjadi syiah sejak dini.

Pertanyaannya, mengapa mereka yang dulunya sunni tergerak untuk menjadi mantan sunni? Sikap mereka terhadap ahlussunnah berubah. Mereka menerima masukan-masukan yang akhirnya merubah sikap mereka terhadap ahlussunah. Akhirnya, mereka yang tadinya ahlussunnah, berubah menjadi syiah.

Dari mana kita tahu sikap mereka terhadap ahlussunnah? Jika kita memiliki literatur syiah, kita akan menemukan keterangan mengenai status ahlussunnah. Kita akan menelusuri pendapat para ulama syiah dari buku-buku karya mereka. Setiap mazhab memiliki literatur yang menjelaskan ajaran-ajarannya. Ini sudah pasti.

Mari kita lihat pernyataan Al Majlisi, ulama syiah kenamaan, yang menyusun kitab Biharul Anwar, ensiklopedi hadits syiah yang terdiri dari 110 jilid. Pada halaman 399, jilid ke 30, dia menyatakan:

saya katakan : dalil yang menunjukkan bahwa Abubakar, Umar dan orang yang sejalan mereka dengan mereka adalah kafir, juga menunjukkan pahala melaknat dan memusuhi mereka, yang menunjukkan bid’ah mereka, terlalu banyak untuk disebutkan dalam satu jilid atau berjilid-jilid buku, apa yang telah kami nukilkan di atas cukup bagi orang yang diberi petunjuk Allah ke jalan yang lurus.
Yang menyatakan bukanlah syiah yunior yang hanya bisa mencaci maki, atau lulusan Qum yang baru pulang dua tahun kemaren. Yang menyatakan adalah Al Majlisi, ulama besar syiah yang mumpuni dalam bidang hadits. Yang menyusun 110 jilid kitab Biharul Anwar. Sudah tentu dia telah menelaah hadits-hadits itu, yang jumlahnya lebih dari berjilid-jilid buku. Hadits yang jumlahnya berjilid-jilid buku, tentulah statusnya lebih dari mutawatir.

Siapa orang yang sejalan dengan Abubakar dan Umar? Setiap ahlussunnah adalah pengagum Abubakar dan Umar. Setiap Ahlussunnah mencintai Abubakar dan Umar, dua orang yang dicintai Rasulullah. Ali bin Abi Thalib sendiri, sebagaimana ahlussunnah, juga mencintai Abubakar dan Umar. Khususnya Umar, yang menikahi Ummi Kultsum, cucu Rasulullah yang lahir dari rahim suci Fatimah Az Zahra.

Maka tidak diragukan lagi, menurut riwayat-riwayat syiah yang jumlahnya lebih dari mutawatir, ahlussunnah adalah kafir.

Lalu bagaimana nasib ahlussunnah di akherat nanti? Ini yang tidak lupa dibahas oleh Majlisi. Nasib orang-orang kafir di akherat sudah jelas. Mereka tidak akan masuk sorga, alias kekal dalam neraka :

Hadits-hadits yang menunjukkan bahwa mereka kekal di dalam neraka adalah mutawatir, atau mendekati mutawatir. Majlisi, Biharul Anwar jilid 8 hal 365 sampai 368.

Sementara Yusuf Al Bahrani, dalam Al Hada’iq An Nadhirah, jilid 5 hal 177, menukil pernyataan Abul Husein As Syarif:

Riwayat-riwayat tentang hal itu lebih banyak dari yang bisa kita hitung, di sini bukan tempat untuk memaparkan semuanya, jumlahnya telah melebihi batas mutawatir. Bagi saya, kafirnya mereka adalah satu hal yang paling jelas dalam mazhab ahlulbait.

Mengapa paling jelas? Karena banyaknya riwayat yang menyatakan, yang jumlahnya lebih banyak dari mutawatir. Tetapi bagi ulama syiah modern, bagi lulusan Qum yang ada di Indonesia, hal itu menjadi tidak jelas. Pertanyaannya, apa yang mereka pelajari di Iran? Apa yang mereka dapatkan dari tahun-tahun yang mereka jalani di sana?

Al Anshari dalam kitab Thaharah jilid 2 hal 352, menyatakan:
: hal ini [kafirnya mukhalif] ditunjukkan oleh hadits yang mutawatir, akan kita sebutkan sebagian untuk memuliakan kitab ini…


Setelah menyebutkan beberapa dalil Al Anshari menambahkan :

beserta dalil lainnya yang sangat banyak, yang saya tidak mampu untuk mengetahui seper sepuluhnya, bahkan setetes dari lautannya [lautan dalil]. kitab Thaharah jilid 2 hal 352.


Dalil-dalil tentang kafirnya ahlussunnah terlalu banyak. Ulama sekaliber Al Anshari pun hanya bisa mengetahui seper sepuluhnya, bahkan hanya setetes dari dalil yang jumlahnya seperti air laut.

Sumber:http://hakekat.com
Selengkapnya...

Gerakan Syiah: Sejarah dan Perkembangannya

Selama ini, mayoritas orang selalu menganggap Syiah bagian dari Islam. Mayoritas kaum muslimin di seluruh dunia sendiri menilai bahwa menentukan sikap terhadap Syi’ah adalah sesuatu yang sulit dan membingungkan. Ini disebabkan beberapa hal mendasar yaitu kurangnya informasi tentang Syi’ah. Syi’ah, di kalangan mayoritas kaum muslimin adalah eksistensi yang tidak jelas, tidak diketahui apa hakikatnya, bagaimana berkembang, tidak melihat bagaimana sejarahnya, dan tidak dapat diprediksi bagaimana di kemudian hari. Berangkat dari hal-hal tersebut, akhirnya orang Islam yang umum meyakini Syi’ah tak lain hanyalah salah satu mazhab Islam, seperti mazhab Syafi’i, Maliki dan sejenisnya.


Tapi sesungguhnya ada perbedaan antara Syiah dan Islam. Bisa dikatakan, Islam dengan Syiah serupa tapi tak sama. Secara fisik, sulit sekali membedakan antara penganut Islam dengan Syiah, namun jika diteliti lebih jauh dan lebih mendalam lagi—terutama dari segi aqidah—perbedaan di antara Islam dan Syiah sangatlah besar. Ibaratnya, Islam dan Syiah seperti minyak dan air, hingga tak mungkin bisa disatukan.

Asal-usul Syi’ah

Syi’ah secara etimologi bahasa berarti pengikut, sekte dan golongan seseorang. Adapun menurut terminologi syariat bermakna: Mereka yang berkedok dengan slogan kecintaan kepada Ali bin Abi Thalib beserta anak cucunya bahwasanya Ali bin Abi Thalib lebih utama dari seluruh shahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal, 2/113, karya Ibnu Hazm). Sedang dalam istilah syara’, Syi’ah adalah suatu aliran yang timbul sejak masa pemerintahan Utsman bin Affan yang dipimpin oleh Abdullah bin Saba’ Al-Himyari.

Abdullah bi Saba’ mengenalkan ajarannya secara terang-terangan dan menggalang massa untuk memproklamasikan bahwa kepemimpinan (imamah) sesudah Nabi Muhammad saw seharusnya jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib karena suatu nash (teks) Nabi saw. Menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Dalam Majmu’ Fatawa, 4/435, Abdullah bi Shaba menampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa).

Keyakinan itu berkembang terus-menerus dari waktu ke waktu, sampai kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Berhubung hal itu suatu kebohongan, maka diambil suatu tindakan oleh Ali bin Abi Thalib, yaitu mereka dibakar, lalu sebagian dari mereka melarikan diri ke Madain.

Pada periode abad pertama Hijriah, aliran Syi’ah belum menjelma menjadi aliran yang solid. Barulah pada abad kedua Hijriah, perkembangan Syiah sangat pesat bahkan mulai menjadi mainstream tersendiri. Pada waktu-waktu berikutnya, Syiah bahkan menjadi semacam keyakinan yang menjadi trend di kalangan generasi muda Islam: mengklaim menjadi tokoh pembaharu Islam, namun banyak dari pemikiran dan prinsip dasar keyakinan ini yang tidak sejalan dengan Islam itu sendiri.

Perkembangan Syiah

Bertahun-tahun lamanya gerakan Syiah hanya berputar di Iran, rumah dan kiblat utama Syiah. Namun sejak tahun 1979, persis ketika revolusi Iran meletus dan negeri ini dipimpin oleh Ayatullah Khomeini dengan cara menumbangkan rejim Syah Reza Pahlevi, Syiah merembes ke berbagai penjuru dunia. Kelompok-kelompok yang mengarah kepada gerakan Syi’ah seperti yang terjadi di Iran, marak dan muncul di mana-mana.

Perkembangan Syi’ah, yaitu gerakan yang mengatasnamakan madzhab Ahlul Bait ini memang cukup pesat, terlebih di kalangan masyarakat yang umumnya adalah awam dalam soal keagamaan, menjadi lahan empuk bagi gerakan-gerakan aliran sempalan untuk menggaet mereka menjadi sebuah komunitas, kelompok dan jama’ahnya.

Doktrin Taqiyah

Untuk menghalangi perkembangan Syi’ah sangatlah sulit. Hal itu dikarenakan Syi’ah membuat doktrin dan ajaran yang disebut “taqiya.” Apa itu taqiyah? Taqiyah adalah konsep Syiah dimana mereka diperbolehkan memutarbalikkan fakta (berbohong) untuk menutupi kesesatannya dan mengutarakan sesuatu yang tidak diyakininya. Konsep taqiya ini diambil dari riwayat Imam Abu Ja’far Ash-Shadiq a.s., beliau berkata: “Taqiyah adalah agamaku dan agama bapak-bapakku. Seseorang tidak dianggap beragama bila tidak bertaqiyah.” (Al-Kaafi, jus II, h. 219).



Jadi sudah jelas bahwa Syi’ah mewajibkan konsep taqiyah kepada pengikutnya. Seorang Syi’ah wajib bertaqiyah di depan siapa saja, baik orang mukmin yang bukan alirannya maupun orang kafir atau ketika kalah beradu argumentasi, terancam keselamatannya serta di saat dalam kondisi minoritas. Dalam keadaan minoritas dan terpojok, para tokoh Syi’ah memerintahkan untuk meningkatkan taqiyah kepada pengikutnya agar menyatu dengan kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, berangkat Jum’at di masjidnya dan tidak menampakkan permusuhan. Inilah kecanggihan dan kemujaraban konsep taqiyah, sehingga sangat sulit untuk melacak apalagi membendung gerakan mereka.

Padahal, arti taqiyah menurut pemahaman para ulama Ahli Sunnah wal Jama’ah berdasar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, taqiyah tidaklah wajib hukumnya, melainkan mubah, itupun dalam kondisi ketika menghadapi kaum musrikin demi menjaga keselamatan jiwanya dari siksaan yang akan menimpanya, atau dipaksa untuk kafir dan taqiyah ini merupakan pilihan terakhir karena tidak ada jalan lain.

Doktrin taqiyah dalam ajaran Syi’ah merupakan strategi yang sangat hebat untuk mengembangkan pahamnya, serta untuk menghadapi kalangan Ahli Sunnah, hingga sangat sukar untuk diketahui gerakan mereka dan kesesatannya.

Kesesatan-kesesatan Syiah



Di kalangan Syiah, terkenal klaim 12 Imam atau sering pula disebut “Ahlul Bait” Rasulullah Muhammad saw; penganutnya mendakwa hanya dirinya atau golongannya yang mencintai dan mengikuti Ahlul Bait. Klaim ini tentu saja ampuh dalam mengelabui kaum Ahli Sunnah, yang dalam ajaran agamanya, diperintahkan untuk mencintai dan menjungjung tinggi Ahlul Bait. Padahal para imam Ahlul Bait berlepas diri dari tuduhan dan anggapan mereka. Tokoh-tokoh Ahlul Bait (Alawiyyin) bahkan sangat gigih dalam memerangi faham Syi’ah, seperti mantan Mufti Kerajaan Johor Bahru, Sayyid Alwi bin Thahir Al-Haddad, dalam bukunya “Uqud Al-Almas.”

Adapun beberapa kesesatan Syiah yang telah nyata adalah:

Keyakinan bahwa Imam sesudah Rasulullah saw. Adalah Ali bin Abi Thalib, sesuai dengan sabda Nabi saw. Karena itu para Khalifah dituduh merampok kepemimpinan dari tangan Ali bin Abi Thalib r.a.
Keyakinan bahwa Imam mereka maksum (terjaga dari salah dan dosa).
Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum hari kiamat untuk membalas dendam kepada lawan-lawannya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dll.
Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam mengetahui rahasia ghaib, baik yang lalu maupun yang akan datang. Ini berarti sama dengan menuhankan Ali dan Imam.
Keyakinan tentang ketuhanan Ali bin Abi Thalib yang dideklarasikan oleh para pengikut Abdullah bin Saba’ dan akhirnya mereka dihukum bakar oleh Ali bin Abi Thalib sendiri karena keyakinan tersebut.
Keyakinan mengutamakan Ali bin Abi Thalib atas Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Padahal Ali sendiri mengambil tindakan hukum cambuk 80 kali terhadap orang yang meyakini kebohongan tersebut.
Keyakinan mencaci maki ara sahabat atau sebagian sahabat seperti Utsman bin Affan (lihat Dirasat fil Ahwaa’ wal Firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minhaa, Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, hal.237).
Pada abad kedua Hijriah perkembangan keyakinan Syi’ah semakin menjadi-jadi sebagai aliran yang mempunyai berbagai perangkat keyakinan baku dan terus berkembang sampai berdirinya dinasti Fathimiyyah di Mesir dan dinasti Sofawiyyah di Iran. Terakhir aliran tersebut terangkat kembali dengan revolusi Khomaeni dan dijadikan sebagai aliran resmi negara Iran sejak 1979.
Saat ini figur-figur Syiah begitu terkenal dan banyak dikagumi oleh generasi muda Islam, karena pemikiran-pemikiran yang lebih banyak mengutamakan kajian logika dan filsafat. Namun, semua jamaah Sunnah wal Jamaah di seluruh dunia, sudah bersepakat adanya bahwa Syiah adalah salah satu gerakan sesat. (sa/berbagaisumber)

Rujukan:

Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, "Dirasat fil Ahwaa’ wal firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minha."
Drs. KH. Dawam Anwar dkk. "Mengapa kita menolak Syi’ah."
Abdullah bin Said Al Junaid, "Perbandingan antara Sunnah dan Syi’ah. "
Dan lain-lain, kitab-kitab karangan orang Syi’ah.
Beberapa situs dan blog pribadi
Sumber:http://www.eramuslim.com/berita/gerakan-dakwah/gerakan-syiah-sejarah-dan-perkembangannya.htm
Selengkapnya...

Pendiri SYIAH ?


Apa yang Anda ketahui tentang pendiri Syiah: Abdullah bin Saba? Seorang Yahudi dari Yaman, Arabia, abad ketujuh, yang menetap di Madinah dan memeluk Islam—yang pada beberapa bagian sejarah, keislamannya sangat dipertanyakan.

Setelah mengkritik buruknya administrasi Kalifah Ustman, ia dibuang dari ibukota. Kemudian ia pergi ke Mesir, di mana ia mendirikan sebuah sekte anti-Utsman, untuk mempromosikan kepentingan Ali. Mengetahui ia memperoleh pengaruh yang besar di situ, mengingat Ali adalah keponakan Rasulullah. Padahal, bahkan Ali sendiri pun mengusirnya ke Madain.

Setelah Ali wafat, Abdullah bin Saba terus-menerus menghembuskan isyu kepada orang-orang bahwa Ali tidak mati, tapi masih hidup, dan tidak pernah terbunuh. Ia menghembuskan kabar bahwa sebagian dari sifat Ketuhanan ada dalam diri Ali, dan bahwa setelah waktu tertentu ia akan kembali untuk memerintah bumi dengan adil.

Untuk mengacaukan Islam, Yahudi menyusun rencana untuk menambah dan menghapus hal-hal dari keyakinan Islam yang murni, Abdullah bin Saba memainkan peran penting dalam konspirasi ini, dan selama berabad-abad kita telah menyaksikan manifestasi dari distorsi bid'ah dalam ajaran Syiah.

Sejarah juga mencatat bahwa Syiah menghina agama Islam, dan menyatakan bahwa mereka adalah musuh nomor satu Muslim. Mereka sepenuhnya bekerja sama dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam menghancurkan Iraq dan Afghanistan. Dalam semua sejarah Islam, Syiah selalu saja menikam Islam dari belakang.

Lantas, bagaimana dengan wacana Iran yang anti-Israel dan Amerika? Hal itu sudah sejak lama diyakini sebagai sebuah retrorika belaka. Orang-orang Syiah selalu mengagungkan Ali—melampui terhadap Rasulullah Muhammad saw. Padahal Ali yang disebut sebagai singa Islam, yang berjuang untuk membela kehormatan Islam dan umat Islam, tidak pernah bekerja sama dengan musuh-musuh Islam, apalagi menumpahkan darah dan menjarah kekayaan Muslim. [sa/erm/syiahindonesia.com]
Selengkapnya...

Rabu, 08 Desember 2010

8 Gunung Berapi Di Indonesia Yang Terkenal dengan Kebengisannya

Banyak sekali gunung berapi yang terdapat di indonesia. Gunung-gunung ini menjadikan tanah indonesia menjadi subur. Tapi dibalik itu semua gunung-gunung ini menyimpan keresahan karena sewaktu waktu akan meletus.

Berikut delapan gunung berapi di indonesia yang terkenal akan letusannya :

1. Gunung Kelud


Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.

Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.


2. Gunung Merapi

Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu.

Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

3. Gunung Galunggung
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.

Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.

4. Gunung Agung
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.

Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan. Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung.

Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar.

Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.


5. Krakatau


Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.

Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit.

Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

6. Maninjau

Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.

7. Gunung Tambora

Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.

Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.

Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.

Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.

8. Toba Supervolcano

Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi.

73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.

Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.

Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.

Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu.

Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera.Meledak dalam arti yang sebenarnya.

Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja.

Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia.

Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasarlaut pada bulan desember 2004.

Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara. banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur.

Sumber:teknologitinggi.wordpress.com


Selengkapnya...

Nafas Merupakan Nikmat Allah SWT. yg Gratis


Pernahkah anda menghitung berapa liter oxigen dibutuhkan dalam sehari? Artikel ini saya posting untuk mengingatkan agar senantiasa kita bersyukur kepada Sang Pencipta.

Bernafas, mungkin sudah dianggap biasa dan tak lagi menarik dibahas oleh sebagian orang. Pasalnya, sejak bangun tidur sampai terlelap, manusia tak lepas dari kegiatan mengambil udara di alam bebas ini. Namun, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana nikmat Allah ini sebenarnya bernilai miliaran rupiah? Tak perlu menghitung kegiatan bernafas secara keseluruhan yang melibatkan berbagai organ tubuh, cukup kiranya menjumlah rupiah dari setiap udara yang dihirup.

Sekali bernafas, umumnya manusia memerlukan 0,5 liter udara. Bila perorang bernafas 20 kali setiap menitnya, berarti udara yang dibutuhkan sebanyak 10 liter. Dalam sehari, setiap orang memerlukan 14.400 liter udara.

Lalu, berapa nilai tersebut bila dirupiahkan? Sebagaimana diketahui, udara yang dihirup manusia terdiri dari beragam gas semisal oksigen dan nitrogen. Keduanya, berturut-turut 20% dan 79% mengisi udara yang ada di sekitar manusia. Bila perbandingan oksigen dan nitrogen dalam udara yang manusia hirup sama, maka setiap kali bernafas manusia membutuhkan oksigen sebanyak 100 ml dan 395 ml lainnya berupa nitrogen. Artinya, dalam sehari manusia menghirup 2880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen.

Jika harga oksigen yang dijual saat ini adalah Rp 25.000 per liter dan biaya nitrogen per liternya Rp 9.950 (harga nitrogen $ 2.75 per 2,83 liter, data nilai tukar dollar Bank Indonesia pada 9 November 2009), maka setiap harinya manusia menghirup udara yang sekurang-kurangnya setara dengan Rp 176.652.165. Dengan kata lain, bila manusia diminta membayar sejumlah udara yang dihirup berarti setiap bulannya harus menyediakan uang sebesar 5,3 Miliar rupiah. Dalam setahun, manusia dapat menghabiskan dana 63,6 Miliar.

Itu hanya jumlah uang yang diperlukan dalam setahun. Bila dihitung seluruh kebutuhan seumur hidup, pastilah nilainya lebih mencengangkan lagi. Sungguh, Allah maha pemurah atas segala karunia-Nya. Tak terkecuali nikmat Allah dari udara yang digunakan manusia sebagai bahan bernafas setiap saatnya.

Udara yang melimpah ruah di alam adalah bukti kasih sayang Allah yang luar biasa. Sekumpulan gas tersebut diberikan Allah kepada manusia dengan cuma-cuma. Tak sepeser pun dipungut dari manusia atas nikmat yang amat penting tersebut. Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah manusia bersyukur kepada Sang Pencipta. Dia-lah Rabb yang mengurus kita di siang dan di malam hari sebagaimana firman Allah, “katakanlah: ‘Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari selain (Allah) Yang Maha Pemurah?’…”(QS Al Anbiyaa’ 21: 42).

Sumber : Hidayatullah.com
Selengkapnya...

Gerakan Memakmurkan Masjid


Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS 9:18, At Taubah)

Menurut Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat hingga tahun 1998 telah tercatat Masjid dan Mushalla di Indonesia tidak kurang dari 600.000 buah (Drs. A. Yani, Panduan Memakmurkan Masjid). Berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004 Jumlah Masjid di Indonesia 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 sebesar 392.044 buah, (myquran.org, 24-12-2005). Diperkirakan, jumlah Masjid dan Mushala di Indonesia saat ini antara 600.000 - 800.000 buah.

Alhamdulillah, jumlah Masjid di Indonesia semakin bertambah dan, insya Allah, akan terus bertambah. Secara kuantitatif jumlah tersebut cukup menggembirakan, hanya saja secara kualitatif masih sangat memprihatinkan. Karena banyaknya Masjid kurang diikuti dengan semaraknya umat dalam memakmurkannya.

Sesungguhnya umat Islam memang memiliki ghirah yang tinggi dalam membangun Masjid, namun banyak yang kurang ditindaklanjuti dengan aktivitas memakmurkannya secara sungguh-sungguh. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan sekaligus menjadi tantangan bagi Departemen Agama, IAIN, Pesantren, Perguruan Tinggi, Organisasi kemasyarakatan (Ormas), Partai politik (Parpol) dan lembaga swadaya (LSM) Islam maupun umat Islam pada umumnya untuk menggairahkan umat dalam memakmurkan Masjid.

Diperlukan adanya usaha-usaha penyadaran umat dalam memakmurkan Masjid, di antaranya melalui Gerakan Memakmurkan Masjid (GMM). Sebuah gerakan yang menyerukan tentang pentingnya memakmurkan Masjid dengan berbagai aktivitas yang berkesinambungan, baik berupa himbauan, kampanye, slogan-slogan, pelatihan-pelatihan, perlombaan-perlombaan, pemberian award, bantuan, supervisi maupun publikasi.

PENGERTIAN


Masjid disamping sebagai tempat beribadah umat Islam dalam arti khusus (mahdlah) juga merupakan tempat beribadah secara luas (ghairu mahdlah) selama dilakukan dalam batas-batas syari'ah. Masjid yang besar, indah dan bersih adalah dambaan kita, namun semua itu belum cukup apabila tidak ditunjang dengan kegiatan-kegiatan memakmurkan Masjid yang semarak.

Kelemahan umat dalam memakmurkan Masjid adalah suatu realita yang harus disikapi dengan sabar serta melakukan langkah-langkah positif yang bisa memperbaiki kondisi. Langkah-langkah perbaikan tersebut haruslah strategis dan bersifat masal. Artinya solusi yang diberikan dapat menjadi jembatan bagi umat untuk bangkit memberdayakan dirinya sendiri dan berlangsung di setiap Masjid.

Solusi tersebut juga diharapkan mampu membawa pengaruh besar dalam upaya memakmurkan Masjid. Dan pada gilirannya mampu memunculkan sebuah gerakan masal yang dapat memberi dukungan signifikan bagi kebangkitan Islam.

GMM adalah merupakan upaya secara sistimatis dan berlangsung secara terus menerus untuk menyadarkan dan memberdayakan umat dalam memakmurkan Masjid dengan berbagai aktivitas yang islami. Untuk mencapai hasil yang optimal perlu didukung dengan sistim, aktivitas dan lembaga pemberdayaan Masjid.

Gerakan ini diharapkan dapat berlangsung secara masal dan melibatkan banyak komponen umat, baik Pengurus Masjid, Ulama, Umara, Ustadz, Mubaligh, Intelektual, Aktivis organisasi Islam, Politisi muslim maupun kaum muslimin pada umumnya.

TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan GMM adalah untuk mengaktualisasikan fungsi dan peran Masjid dalam masyarakat Islam di era modern. Dengan mengaktualkan peran dan fungsinya berarti kita telah menempatkan Masjid pada posisinya.

Aktualisasi ini, insya Allah, akan membawa manfaat bagi umat Islam dalam menuju kondisi yang lebih baik dan lebih islami. Dengan demikian Masjid akan menjadi pusat kehidupan umat. Artinya umat Islam menjadikan Masjid sebagai pusat aktivitas (center of activities) jama’ah-imamah serta sosialisasi kebudayaan dan nilai-nilai Islam.

Bila aktualisasi ini terrealisasi dengan baik, insya Allah, kita akan dapat menyaksikan para Imam Masjid yang juga menjadi pimpinan umat, baik itu sebagai kepala negara, kepala wilayah, kepala daerah maupun pimpinan lokal atau lembaga informal.

Mengaktualkan kembali fungsi dan peran Masjid adalah suatu jawaban yang tepat, apabila kita benar-benar menginginkan kembali kepada Islam. Sebab di Masjid inilah kita mengabdi kepada Allah, berjama’ah dalam shaf-shaf yang teratur, sikap dan perilaku egaliter dapat kita rasakan, kebersamaan dan ukhuwah islamiyah nampak terwujud serta rasa saling mengasihi sesama muslim terbentuk dengan baik. Di Masjid pula ghirah Islam dan kesatuan jama’ah menjadi nyata.

STRATEGI

GMM tidak bisa berlangsung dengan sendirinya, perlu langkah-langkah strategis yang mampu memberi dukungan, di antaranya adalah:

1. Kampanye Gerakan Memakmurkan Masjid (GMM).

GMM harus dikampanyekan agar memperoleh sambutan umat yang luas. Pemerintah, khususnya Departemen Agama, harus mengambil posisi terdepan dalam kampanye ini. Para tokoh umat Islam, baik Politisi, Ulama, Ustadz, Mubaligh, pimpinan masyarakat, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), Ormas Islam, perguruan tinggi, sekolaah, profesional, mahasiswa, pelajar dan terutama aktivis Masjid juga harus memberi dukungan. Kampanye GMM dapat diwujudkan dalam bentuk:

a. Pembangunan Masjid di kantor-kantor pemerintah, perusahaan, bandara, stasiun, terminal, pabrik, rumah sakit, plaza / mall, pasar, kampus perguruan tinggi, sekolah dan pemukiman penduduk.
b. Menyelenggarakan aktivitas, baik umum maupun keagamaan, dengan menggunakan Masjid dan lingkungannya sebagai tempat penyelenggaraan.
c. Publikasi aktivitas kemasjidan dan anjuran untuk memakmurkan Masjid melalui media massa: koran, majalah, radio televisi dan internet.
d. Tauladan para tokoh masyarakat dan public figure dalam memakmurkan Masjid, khususnya dalam menegakkan shalat berjama’ah di Masjid.
e. Pemberian penghargaan berupa Mosque Award kepada Masjid yang berprestasi dengan kriteria tertentu.

2. Mengembangkan wacana dan pedoman untuk memakmurkan Masjid.


Salah satu solusi penting dalam GMM adalah memperbaiki sistim organisasi dan management Masjid. Karena tanpa organisasi dan management yang baik, Pengurus tidak akan mampu berkreasi secara optimal, aktivitasnya akan sangat terbatas dan banyak mengalami kendala.

Diperlukan karya-karya intelektual di bidang organisasi dan management yang bernuansa Islam dan mampu memberi petunjuk bagi umat dalam mengelola Masjid. Dan dibutuhkan sekali informasi dan pedoman kemasjidan baik secara filosofis, konsepsional maupun teknis-operasional. Sehingga umat mendapatkan banyak pilihan untuk menyelenggarakan aktivitas kemasjidan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Diharapkan karya-karya tersebut mampu memberi arahan hingga detail aktivitas dan mudah diaplikasikan secara riil. Sehingga membantu dalam menyusun manual, standard operation procedures, work instructions dan activity forms dalam mengelola aktivitas kemasjidan.

Selain hadirnya berbagai wacana dalam organisasi dan management Masjid juga diperlukan upaya-upaya untuk menyebarluaskannya. Wacana-wacana tersebut seharusnya dipublikasikan dalam bentuk buku-buku cetakan yang mudah didapatkan oleh aktivis Masjid dan umat Islam pada umumnya.

Hal ini memerlukan keseriusan pemerintah, khususnya Departemen Agama, dan dukungan para penerbit maupun donatur muslim yang concern terhadap da’wah islamiyah melalui lembaga kemasjidan.

3. Pelatihan dan supervisi organisasi dan management Masjid.


Langkah lain yang tidak kalah penting adalah memberikan pelatihan-pelatihan yang sistimatis, yang ditujukan kepada para aktivis Masjid, baik Ta’mir Masjid, Remaja Masjid, Majelis Ta’lim Ibu-Ibu, Taman Pendidikan Al Quraan dan lain sebagainya. Para aktivis Masjid mengikuti sistim pelatihan yang terstruktur, baik dalam rangkaian seri pelatihan maupun berupa pelatihan khusus.

Beberapa jenis pelatihan yang perlu mereka ikuti di antaranya adalah:

a. Pelatihan Organisasi Ta’mir Masjid.
b. Pelatihan Pedoman Aktivitas Ta’mir Masjid.
c. Pelatihan Kepemimpinan Masjid.
d. Pelatihan Training of Trainers (TOT).
e. Pelatihan Training for Trainers (TFT).
f. Pelatihan Management Majelis Ta’lim Ibu-ibu.
g. Pelatihan Kepemimpinan Remaja Masjid.

Setelah mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, mereka dibimbing untuk melakukan implementasi. Materi-materi pelatihan yang telah dipelajari diaplikasikan dalam aktivitas kemasjidan masing-masing peserta di bawah supervisi lembaga pemberdayaan Masjid. Implementasi disesuaikan dengan kondisi aktual masing-masing Masjid.

Sistim organisasi dan management modern diujicobakan, dievaluasi, dibuat standard dan diperbaiki secara terus menerus (continuous improvements).

4. Membentuk lembaga pemberdayaan Masjid.


Untuk merealisasikan fungsi dan peran Masjid di era milenium ke-3 diperlukan lembaga-lembaga kemasjidan yang mampu mengadopsi organisasi dan management modern. Sehingga aktivitas yang diselenggarakan dapat menyahuti kebutuhan umat serta berlangsung secara berdaya guna (efektif) dan berhasil guna (efisien). Kebutuhan akan lembaga kemasjidan yang profesional semakin tidak bisa ditawar mengingat kompleksitas kehidupan manusia akibat proses globalisasi, kemudahan transportasi, kecepatan informasi maupun kemajuan teknologi.

Kehadiran lembaga-lembaga kemasjidan tersebut perlu dibantu dan dipercepat dengan lembaga pemberdayaan Masjid, yang merupakan organisasi LSM, seperti misalnya Institut Management Masjid. Lembaga ini berperan sebagai katalisator GMM dengan melakukan pengkajian, pelatihan, publikasi dan supervisi (konsultasi) masalah-masalah kemasjidan, khususnya management Masjid.

5. Mengembangkan jaringan Masjid secara luas.


GMM memerlukan adanya Jaringan Kerja Antar Masjid (JKAM). Jaringan kerja (network) ini merupakan forum silaturrahmi yang beranggotakan lembaga-lembaga kemasjidan di suatu daerah (kota), wilayah (propinsi) maupun secara nasional. Tujuan dibentuknya JKAM adalah untuk:

a. Mempererat tali silaturrahmi antar lembaga kemasjidan.
b. Memperkokoh ukhuwah islamiyah.
c. Menggalang kekuatan Islam.
d. Menyamakan persepsi, visi dan misi.
e. Membentuk aktivitas da’wah yang lebih luas.
f. Menyelenggarakan kerja sama da’wah.

Dengan adanya JKAM, insya Allah, akan diperoleh banyak manfaat, di antaranya adalah:

a. Terwujudnya silaturrahmi dan ukhuwah islamiyah secara nyata.
b. Bersatunya potensi umat dalam memakmurkan Masjid secara sistimatis.
c. Memperkokoh kekuatan Islam, sehingga memiliki bargaining position dalam konstelasi masyarakat.
d. Menjadi jembatan antar lembaga kemasjidan untuk saling bekerja sama dalam menyelenggarakan berbagai aktivitas.
e. Membentuk sinergi team antar lembaga kemasjidan.
f. Mampu melaksanakan da’wah islamiyah dan ‘amar ma’ruf nahi munkar secara lebih offensive, tidak hanya sekedar defensive.

Aktivitas disusun dalam bentuk Program Kerja yang direncanakan secara periodik dan digunakan sebagai rekomendasi bagi masing-masing lembaga kemasjidan yang menjadi anggotanya. Berikut ini contoh beberapa aktivitas yang diagendakan, yaitu antara lain:

a. Pelatihan kader.
b. Pertukaran mubaligh.
c. Penyusunan materi da’wah.
d. Bakti sosial.
e. Pengajian akbar.
f. Sosialisasi pelaksanaan syari’ah Islam.
g. Demonstrasi damai / show of force.
h. Dan lain sebagainya.

Sumber : http://immasjid.com/?pilih=lihat&id=974
Selengkapnya...

Memanfaatkan Masa Muda! Sebelum Datang Masa Tua ?


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, balasan kebaikan hanya bagi orang-orang yang bertakwa, shalawat serta salam kepada hamba dan rasul-Nya, sebaik-baik makhluk-Nya, yang amanah terhadap wahyu-Nya, nabi kita, imam kita, pemimpin kita Muhammad bin Abdillah, juga kepada keluarga dan sahabat beliau serta orang-orang yang menempuh jalan beliau dan mengambil petunjuk dengan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Amma ba’du.
Sesungguhnya masa muda merupakan nikmat Allah yang istimewa, para pemuda dianugerahi kekuatan untuk menggapai cita-citanya dengan pertolongan Allah -azza wa jalla-, masa ini adalah masa agung yang semestinya terbentengi dari akhlak dan perbuatan yang tercela, dan semestinya para pemuda bersungguh-sungguh terhadap perkara-perkara yang menyampaikannya kepada (jalan) Allah -azza wa jalla- dan kepada perkara yang bermanfaat bagi para hamba-Nya. Masa muda merupakan masa yang istimewa, masa yang paling berharga.

Di antara sunnatullah adalah setiap hamba jika dia istiqomah dan terus menerus dalam keistiqomahannya maka Allah akan menolongnya untuk menyempurnakan keistiqomahan tersebut, seta Dia akan mewafatkan hamba tersebut sesuai dengan kebiasaannya dan usahanya di dalam kebaikan.

Sungguh Islam telah memberi petunjuk kepada para pemuda dan menganjurkan mereka untuk istiqomah, serta memotivasi mereka dengan sebab-sebab keselamatan dan kebahagiaan. Oleh karena itu terdapat hadits di dalam Shahihain dari nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- beliau bersabda,

سبعةٌ يظلهم الله في ظله ، يوم لا ظل إلا ظله : إمام عادل ، وشاب نشأ في عبادة الله ، ورجل قلبه معلق بالمساجد ، ورجلان تحابا في الله اجتمعا على ذلك وتفرقا عليه ، ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال ؛ فقال : إني أخاف الله ، ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه ، ورجل ذكر الله خاليًا ففاضت عيناه

“Tujuh golongan yang Allah naungi dengan naungannya di hari yang tidak ada naungan melainkan naungan-Nya, (yaitu)

1. imam yang adil,
2. pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah,
3. seseorang yang hatinya terkait dengan masjid,
4. dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah,
5. laki-laki yang diajak oleh wanita yang baik keturunannya lagi cantik kemudian laki-laki itu berkata sesungguhnya saya takut Allah,
6. laki-laki yang bersedekah, dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya,
7. dan laki-laki yang berdzikir kepada Allah di saat sendiri lalu meneteskan air mata.”


Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya perkara pemuda, yang semestinya bagi para pemuda untuk memperhatikan masa ini, serta dia beristiqomah di masa itu dalam melaksanakan perintah Allah, introspeksi diri, sehingga dia tidak menjadi sebab sesatnya orang lain.

Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menyebutkan tujuh golongan tersebut, beliau memulainya dengan imam yang adil, karena imam yang adil merupakan kemaslahatan yang bersifat umum dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Pemimpin yang adil dapat menegakkan syariat Allah di tengah-tengah mereka, menghukumi mereka dengan adil, memberantas kezholiman dari orang-orang yang berbuat zholim di antara mereka, dan menolong mereka dalam ketaatan kepada Allah -azza wa jalla-. Oleh karenanya pemimpin yang adil menjadi yang pertama dari tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah dengan naungan-Nya di hari tidak ada naungan melainkan naungan-Nya.

Kemudian beliau menyebutkan setelah itu pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, ini yang kedua, sebab pemuda jika tumbuh di dalam ibadah kepada Allah maka Allah akan membuatnya bermanfaat bagi ummat, dia akan mengajari umat, mendakwahi ke jalan Allah dalam masa mudanya, masa dewasa serta masa tuanya nanti. Maka jadilah manfaat yang besar dan faedah yang banyak, sebab dia tumbuh di dalam ketaatan kepada Allah dan beribadah kepada-Nya, dan sebab dia belajar dalam keadaan yang kuat dan rajin, maka bertambahlah ilmu, pentunjuk, dan taufik seiring dengan bertambahnya usianya. Dengan demikian manfaat dan pengaruhnya lebih besar bagi umat.

Demikian juga diantara para pemuda bisa menjadi teladan, para pemuda dapat saling memberi pengaruh, sebagian mereka mengikuti sebagian yang lain, jika ada pemuda yang sangat rajin di dalam ketaatan kepada Allah maka akan berpengaruh kepada lainnya, dan semakin banyaklah hamba-hamba Allah yang istiqomah, tersebarlah ilmu diantara mereka, dan berpengaruh kepada selain mereka, semakin bertambah banyak lah kebaikan dan berkuranglah kejahatan, tegaklah perintah Allah, hilanglah kebatilan, lahirlah keutamaan-keutamaaan, dan hilanglah keburukan.

Diantara sabda nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-,

“Wahai para pemuda, jika kalian telah memiliki kemampuan (ba-ah) maka menikahlah karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia shaum, karena itu sebagai perisai baginya.”

Beliau memerintahkan pemuda untuk menikah agar mereka menjaga kemaluan dan menundukkan pandangan sehingga mereka bisa menjadi teladan bagi orang lain di dalam kebaikan. Oleh karenanya beliau bersabda, “karena (nikah) itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan”.

Dimaklumi dari hadits ini bahwa para pemuda semestinya bersegera untuk melakukan perkara-perkara yang menolongnya untuk menta’ati Allah, agar orang lain dapat mengambil teladan darinya, dan agar dia dapat terus beramal di atas ketaatan kepada Allah.

Diantara yang dapat menolong para pemuda (dalam ketaatan) adalah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, memperhatikan Al Qur’anul Karim, agar pemuda tersebut mengenal hukum-hukum Allah, dan agar dia berjalan di atas bashiroh (ilmu) dari Allah dalam keadaan masa mudanya dan masa tuanya nanti. Berbeda dengan kondisinya di saat tua, kesibukan mulai banyak dan pemahaman melemah. Adapun di masa mudanya keadaannya lebih kuat untuk memahami nash, lebih mudah untuk menghafal, lebih condong dan lebih kuat untuk mengamalkannya. Oleh karena itu, sudah semestinya para pemuda menjaga waktu mereka dan membentengi masa muda mereka agar tidak terjerumus kepada perkara-perkara yang Allah haramkan, sampai tidak ada rasa malas dan lemah terhadap perkara-perkara yang diwajibkan oleh Allah.

Wahai para pemuda, saudara-saudaraku di jalan Allah, anak-anakku, sesungguhnya kewajiban itu perkara yang agung, maka kalian harus bersungguh-sungguh dalam menta’ati Allah, di dalam menuntut ilmu, dan memahami agama, serta menjaga waktu dari perkara-perkara yang tidak semestinya dilakukan. Waktu itu secara hakiki lebih berharga dibandingkan emas, maka hendaklah kalian membentengi diri dari perkara-perkara yang tidak semestinya, dari perkara-perkara yang diharamkan, dari perbuatan jelek, dari seluruh perkara yang merendahkan seorang mukmin. Semestinya mereka menjaga diri dalam ketaatan kepada Allah, dalam belajar dan memahami agama, serta belajar perkara lain yang bermanfaat bagi ummat yang dapat menolong kebutuhan orang lain. Umat islam butuh pemahaman agara, dan penjelasan tentang syariat Allah dan tentang perkara yang diwajibkan oleh Nya. Sebagaimana umat juga butuh kepada pemuda agar mereka mempelajari seluruh perkara yang dibutuhkan di dalam segala bidang seperti pertahanan, dan bidang-bidang yang dibutuhkan umat di dalam kehidupan. Maka sudah semestinya bagi pemuda untuk memperhatikan dan menjaga waktunya, serta menyibukkan diri terhadap perkara-perkara yang bermanfaat bagi ilmu syar’i dan amal yang shalih, serta ilmu dunia yang berguna untuk mempersiapkan diri dari musuh-musuh, menjaga negeri, menolong agama Allah, jihad di jalan-Nya, sehingga kita tidak membutuhkan pertolongan dari musuh-musuh Allah agar kita tidak bergantung kepada mereka.

Dimaklumi bahwa pemuda itu kuat dalam beramal, dan bersabar melakukannya, kuat juga dalam hafalan dan pemahaman melebihi jika usianya telah tua. Dimana di masa tuanya sudah muncul rasa lemah, kondisinya tidak sama dengan kondisi masa muda. Maka semestinya bagi para pemuda agar menjaga waktu dan kesempatan mereka yang istimewa ini, agar mereka tidak berpaling kecuali kepada perkara yang bermanfaat di dalam agama dan dunia, serta yang bermanfaat bagi dirinya dan umat islam, agar bermanfaat juga bagi agama dan dunia umat islam, dan agar membantu untuk membangun kegiatan umat islam yang bermanfaat, serta agar membantu juga membentengi umat dari makarnya musuh-musuh islam, mempersiapkan kekuatan berguna yang membantu umat dalam melawan musuh, dan melindungi negeri dan menjaganya dari tipu daya musuh-musuh islam.

(Inilah nasehat dari Syaikh Bin Baaz –rahimahullah- agar para pemuda memanfaatkan masa mudanya sebelum datang masa tuanya. Semoga kita dapat mengamalkannya.)

Diterjemahkan dari: http://www.sahab.net/
Selengkapnya...

Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur


Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.
Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman Allah:
"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)

Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.

Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya.

Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan rasa sakit yang luar biasa pada ginjal atau kepalanya. Namun tak satupun ini terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan selamat dan sehat. Memikirkan yang demikian mendorongnya untuk berterima kasih kepada Allah atas kasih sayang dan penjagaan yang diberikan-Nya.

Memulai hari yang baru dengan kesehatan yang prima memiliki makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang sebuah kesempatan yang dapat dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di akhirat. Ingat akan semua ini, maka sikap yang paling sesuai adalah menghabiskan waktu di hari itu dengan cara yang diridhai Allah.

Sebelum segala sesuatu yang lain, seseorang pertama kali hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal semacam ini. Titik awal dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan memohon kepada Allah agar memudahkannya dalam mengatasi masalah ini. Doa Nabi Sulaiman adalah tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS. An-Naml, 27 : 19)

Bagaimana kelemahan manusia mendorong seseorang untuk berpikir?Tubuh manusia yang demikian lemah ketika baru saja bangun dari tidur dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi ia harus membasuh muka dan menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun merenungkan tentang kelemahan-kelemahannya yang lain. Keharusannya untuk mandi setiap hari, penampilannya yang akan terlihat mengerikan jika tubuhnya tidak ditutupi oleh kulit ari, dan ketidakmampuannya menahan rasa kantuk, lapar dan dahaga, semuanya adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.

"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar-Ruum, 30: 54)

Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran dalam benaknya. Ketika menginjak usia dua dekade dari masa hidupnya, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Di usia yang ketigapuluhan, lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus sebagaimana sebelumnya, perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan tangannya menjadi rapuh.


Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau merasa rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda.


Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah tidak menarik merasa rendah diri dan tidak bahagia. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga dapat diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah adalah akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang kepada Allah.

Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar serta jauh dari segala ketidaksempurnaan adalah Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan manusia dengan sebuah tujuan ataupun makna. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini dengan berpikir akan mendambakan agar Allah menciptakan dirinya di akhirat kelak bebas dari segala kelemahan.

Segala kelemahan manusia mengingatkan akan satu hal yang menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang muncul dan tumbuh dari tanah yang hitam ternyata memiliki bau yang demikian harum. Sebaliknya, bau yang sangat tidak sedap muncul dari orang yang tidak merawat tubuhnya. Khususnya bagi mereka yang sombong dan membanggakan diri, ini adalah sesuatu yang seharusnya mereka pikirkan dan ambil pelajaran darinya.
Selengkapnya...

3 Kekuatan Wudhu


1. Membersihkan Tubuh
Wudhu bisa membersihkan tubuh sebab wudhu berkaitan dengan air. Wudhu sesungguhnya merupakan pengolahan, pengakumulasian dan pemusatan kekuatan air ke dalam tubuh kita. Tidak tanggung-tanggung, air wudhu adalah air yang suci dan menyucikan, yang dalam istilah fiqh-nya disebut sebagai “air mutlaq”.
Allahu Akbar!
Renungkanlah kedahsyatan ajaran Islam tentang wudhu ini! Dengan terang dan gamblang, Islam mengajarkan bahwa ketika Anda berwudhu, Anda harus mengetahui dan memahami apakah air yang akan Anda gunakan itu suci dan menyucikan atau tidak. Islam tidak hanya mengatakan, “Air wudhu antum harus bersih…” Tidak hanya bersih saja, tetapi suci, yakni suci dari hadas, najis atau kotoran. Sekarang renungkanlah, air apa yang paling sehat ketimbang air yang suci dan menyucikan?!

Air yang demikian itulah yang kita pergunakan untuk berwudhu. Dengan demikian, apabila Anda ingin mendapatkan salah satu keajaiban dari wudhu berupa kebersihan tubuh, Anda tidak bisa sembarangan dalam menggunakan air. Islam tidak pernah mengajarkan pada Anda untuk menggunakan air yang kotor dalam berwudhu seandainya di sekitar Anda terdapat air yang bersih. Islam mengajarkan kebersihan, dan wudhu adalah cara untuk menjaga kebersihan Anda.


2. Menyehatkan Emosi


Imam Ali Zaenal Abidin ketika beliau mau mengambil air wudhu, tiba-tiba raut muka beliau berubah. Pancaran cahaya spiritual tampak dari wajah beliau. Hal itu terjadi, sebab beliau menyadari betul bahwa sebentar lagi -usai melakukan wudhu- beliau akan menghadap Pemberi Cahaya Spiritual, yaitu ALLAH Swt.

Selain dapat membersihkan tubuh, wudhu juga akan dapat membersihkan emosi Anda. Wudhu bisa menyehatkan emosi, sebab air wudhu yang suci akan meresap masuk ke dalam akal sehat dan hati kita, menyejukkan akal dan hati kita sedemikian rupa sehingga gejolak emosi dapat tertata dengan baik akibat air wudhu tersebut. Terlebih lagi, apabila kita menyadari bahwa ALLAH terus-menerus melihat kita dalam berwudhu tersebut. Wudhu dapat mengosongkan emosi kita dari pengaruh-pengaruh yang buruk, sekaligus dapat meledatkan emosi positif dalam diri kita.

3. Menyucikan Jiwa


Puncak kekuatan wudhu adalah kesucian jiwa. Jiwa yang suci adalah jiwa yang hanya memiliki kecenderungan ke arah ruh. Jiwa yang demikian adalah jiwa yang selalu mendapatkan ridho dari ALLAH Swt. Jiwa bisa seperti itu, karena jiwa hanya bergantung kepada ALLAH; tidak menduakan-NYA, tidak membutuhkan selain-NYA; dan tidak pernah berpaling dari-NYA. Wudhu bisa memberikan Anda keadaan jiwa seperti itu
Selengkapnya...

Tidur Ala Rasulullah SAW.


Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, ketika tidur hati seorang muslimah di antara jemari Allah. Seorang muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya pun harus cantik. Hendaknya seorang muslimah menjaga adab-adab dalam tidur dengan adab yang diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana adab-adabnya?

Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu:

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
1. Membaca ayat kursi.
2. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
3. Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)

Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”

“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)

Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:

“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”


“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)

Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:

???? ?????? ???? ??????? ?? ???? ? ??????? ??? ????? ????? ??? ??? ??????

“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)

Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)

Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)


Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu:

????? ??? ???? ?????????????????????? ??????

“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”


“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)


Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.

Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.


Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.

“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]



Bersiwak.



Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)

Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)

Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)

Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)

Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773).

Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)
Sumber : http:// www.muslimah.or.id
Selengkapnya...

Anda tau ? Toba Supervolcano ..!!


Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi. 73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia. Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil. Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.
Model Erupsi Toba Supervolcano
Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera.Meledak dalam arti yang sebenarnya. Gunung Toba adalah super volcano yaitu gunung aktif dalam kategori sangat besar, meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalu yang kini hanyalah sebuah danau yaitu Danau Toba, Sumatra Utara, Indonesia yang merupakan bekas kaldera terbesar di dunia.

Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali.

* Letusan pertama terjadi sekitar 840 juta tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
* Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 juta tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
* Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu puluhan kilometer.

Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah lainnya merupakan dinding kaldera.

Letusan gunung sebesar ini dapat membawa bumi ke zaman es... Bayangin kalo meletus ya... hiiiiii....

Kalo sering liat National Geographic channel (Metro TV), Toba sering ditayangkan. Danau Toba yg ada sekarang ini dikarenakan ledakan besar jaman dulu, para ilmuwan bahkan mengatakan ituadalah ledakan volcano terbesar dalam sejarah hingga bumi menjadi dingin dan beku. Awalnya para peneliti mengambil sample di kutub, dan ditemukan abu volcano yg belum pernah ditemukan, para peneliti kemudian mengambil sample abu volcano dr gunung2 di dunia sampai hampir putus asa karena ngga ada yg cocok. Kebetulan ada peneliti lain yg meneliti danau toba, mengambil sample lereng2 terjal di danau toba, setelah dikirim ternyata structure abu volcano sama dengan yang ad di kutub. Jadi waktu meletus abu terbang menutupi sebagian besar bumi hingga sampai ke ktub. Jika letusan serupa terjadi lagi, 40-50% populasi dunia MATI!!!! Karena bumi beku jadi es. Kenapa para peneliti memilih sample sedimen dikutub? Karena semua material seperti di awetkan, dan nggak rusak walau sudah jutaan tahun.
Supereruption Toba terjadi antara 69.000 dan 77.000 tahun yang lalu di Danau Toba (Sumatera, Indonesia), dan ini diakui sebagai salah satu letusan terbesar di bumi yang dikenal. Teori bencana terkait menyatakan bahwa acara ini supervolcanic jatuh planet ini menjadi musim dingin vulkanik 6-ke-10 tahun, yang mengakibatkan populasi manusia di dunia yang dikurangi menjadi 10.000 atau bahkan hanya 1,000 pasang peternakan, menciptakan bottleneck dalam evolusi manusia. Beberapa peneliti berpendapat bahwa letusan Toba dihasilkan tidak hanya musim dingin gunung berapi yang hebat, tetapi juga sebuah episode pendinginan tambahan 1.000-tahun.Danau Toba adalah supereruption paling dekat dipelajari. Pada tahun 1993, ilmu jurnalis Ann Gibbons pertama menyatakan adanya hubungan antara letusan dan hambatan dalam evolusi manusia. Michael R. Rampino dari New York University dan Self Stephen dari University of Hawaii di Manoa cepat memberikan dukungan pada gagasan itu. Teori ini dikembangkan lebih lanjut pada tahun 1998 oleh Stanley H. Ambrose dari University of Illinois di Urbana-Champaign.
Letusan Toba atau peristiwa Toba [2] terjadi pada apa yang sekarang Danau Toba sekitar 73.500 tahun (± 3.000 tahun) [3] atau 73.000 tahun (± 4.000 tahun) [4] lalu. Letusan Toba adalah yang terakhir dari tiga letusan besar yang terjadi di Toba dalam 1 juta tahun terakhir [5] Letusan terakhir itu. Suatu Volcanic Explosivity Index diperkirakan dari 8 (digambarkan sebagai "mega-kolosal"), atau M8 besarnya ≥ ; itu sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar ke kompleks kaldera 100 × 30 km [6] memperkirakan setara padat-rock volume letusan untuk letusan bervariasi antara 2.000 km3 dan 3.000 km3, namun Dre paling sering dikutip adalah ~ km3 2.800 (7. 10 × 18g) magma meletus, yang 800 km3 diendapkan sebagai jatuh abu [7] Ini adalah dua perintah besarnya lebih besar di massa meletus daripada letusan gunung berapi terbesar di bersejarah kali, tahun 1815 di Gunung Tambora. di Indonesia, yang menyebabkan yang 1816 "Tahun tanpa musim panas" di belahan bumi utara. [8]Walaupun letusan terjadi di Indonesia, diendapkan lapisan abu sekitar 15 cm tebal atas keseluruhan Asia Selatan. Selimut abu vulkanik juga disimpan di Samudera India, dan Arab dan Laut Cina Selatan [9] Studi, berdasarkan core laut diambil dari Laut China Selatan,. Baru-baru ini memperluas distribusi diketahui letusan, dan menyarankan bahwa ~ 2.800 km3 perhitungan besarnya letusan adalah nilai minimum atau bahkan di bawah-perkiraan. [10][Sunting] musim dingin Vulkanik dan pendinginan
Kebetulan tampak letusan dengan permulaan zaman es terakhir menarik minat para ilmuwan '. Michael L. Rampino dan Self Stephen berpendapat bahwa letusan menyebabkan "singkat, pendinginan dramatis atau 'musim dingin vulkanik'", yang mengakibatkan penurunan permukaan suhu global rata-rata 3-5 ° C dan mempercepat transisi dari hangat menjadi dingin suhu dingin siklus glasial terakhir [11] Zielinski menunjukkan. Greenland bukti es inti untuk periode dingin 1000 tahun dengan 18O rendah dan deposisi debu meningkat segera setelah letusan. Dia lebih jauh menyarankan bahwa periode keren 1.000 tahun (stadial) bisa disebabkan oleh letusan, dan bahwa umur panjang dari loading Toba stratosfer dapat menjelaskan setidaknya untuk dua abad pertama dari episode pendinginan. [12] Rampino dan Selfpercaya bahwa pendinginan global sudah berlangsung pada saat letusan, tetapi prosedurnya sangat lambat; ". mungkin telah memberikan 'tendangan' ekstra yang menyebabkan sistem iklim untuk beralih dari hangat ke negara dingin" YTT [13] diskon Oppenheimer argumen bahwa letusan memicu glaciation terakhir, [14] tetapi ia menerima bahwa mungkin telah bertanggung jawab untuk milenium dari iklim yang sejuk sebelum acara Dansgaard-Oeschger 19. [15]Menurut Alan Robock, [16] insiden Toba tidak mengajukan zaman es. Menggunakan emisi 6.000 juta ton sulfur dioksida, simulasi nya menunjukkan pendinginan global maksimum sekitar 15 ° C, sekitar 3 tahun setelah letusan. Sebagai jenuh adiabatik lapse rate adalah 4,9 ° C / 1.000 m untuk suhu di atas titik beku, [17] ini berarti bahwa garis pohon dan garis salju adalah sekitar 3.000 m (9.000 kaki) lebih rendah saat ini. Namun demikian, iklim pulih selama beberapa dekade. Robock tidak menemukan bukti bahwa periode dingin tahun 1000 terlihat dalam catatan inti es Greenland secara langsung dihasilkan oleh letusan Toba. Namun demikian, ia berpendapat bahwa musim dingin vulkanik akan menjadi lebih dingin dan tahan lama daripada Ambrose diasumsikan, yang memperkuat argumennya untuk sebuah bottleneck genetik.Berlawanan dengan Robock, Oppenheimer yakin bahwa perkiraan penurunan suhu permukaan 3-5 ° C setelah letusan mungkin terlalu tinggi; sosok yang lebih dekat dengan 1 ° C tampak lebih realistis [18] Robock mengkritik analisis Oppenheimer, dengan alasan bahwa hal itu. didasarkan pada hubungan T-memaksa sederhana. [19]Meskipun pendekatan yang berbeda dan perkiraan, ilmuwan setuju bahwa supereruption seperti yang di Danau Toba harus telah menyebabkan lapisan abu-jatuh sangat luas dan injeksi gas beracun ke atmosfer, memiliki efek seluruh dunia parah pada iklim dan cuaca. [20] Selain itu , data inti es Greenland menampilkan perubahan iklim tiba-tiba sekitar waktu ini, [21] tetapi tidak ada konsensus bahwa letusan langsung dihasilkan periode dingin tahun 1000 terlihat di Greenland atau memicu glaciation terakhir. [22][Sunting] Teori bottleneck Genetik
Ann Gibbons, seorang jurnalis staf Sains, pertama menyarankan bahwa hambatan dalam evolusi manusia sekitar 50.000 tahun yang lalu dapat dikaitkan dengan letusan Toba di sebuah artikel pada bulan Oktober 1993. [23] Rampino dan Self didukung gagasan ini dalam sebuah surat kepada jurnal akhir tahun [24] Teori bottleneck. kemudian lebih lanjut dikembangkan oleh Ambrosius pada tahun 1998 dan Rampino & Ambrosius pada tahun 2000, yang dipanggil letusan Toba untuk menjelaskan pemusnahan parah dari populasi manusia. [25]Menurut pendukung teori bottleneck genetik, antara 50.000 dan 100.000 tahun yang lalu, populasi manusia mengalami penurunan populasi parah-hanya 3.000 sampai 10.000 orang selamat-akhirnya diikuti oleh peningkatan penduduk yang cepat, inovasi, kemajuan dan migrasi. [26] Beberapa ahli genetika , termasuk Lynn Jorde dan Henry Harpending telah mengusulkan bahwa ras manusia dikurangi menjadi sekitar 5-10.000 orang. [27] bukti genetik menunjukkan bahwa semua manusia hidup hari ini, meskipun berbagai jelas, adalah keturunan dari suatu populasi yang sangat kecil, mungkin antara 1.000 untuk 10.000 pasangan pemuliaan sekitar 70.000 tahun yang lalu. [28]Ambrose dan Rampino diusulkan dalam akhir 1990-an bahwa hambatan ini bisa disebabkan oleh pengaruh iklim dari letusan Toba. Para pendukung teori bencana Toba menunjukkan bahwa letusan menghasilkan bencana ekologi global dengan fenomena ekstrim, seperti perusakan vegetasi seluruh dunia, dan kekeringan yang parah di daerah hutan hujan tropis dan di daerah musiman.Τhis perubahan lingkungan besar dibuat hambatan penduduk di spesies yang ada pada waktu itu, termasuk hominid; [29] ini pada gilirannya diferensiasi dipercepat populasi manusia berkurang.Oleh karena itu, Toba mungkin telah menyebabkan perlombaan modern untuk membedakan tiba-tiba hanya 70.000 tahun yang lalu, daripada secara bertahap selama satu juta tahun. [30] Robock percaya bahwa, memang, musim dingin vulkanik tahun 10-YTT bisa dipicu oleh sebagian besar telah menghancurkan suplai makanan dari manusia dan karena itu menyebabkan penurunan yang signifikan dalam ukuran populasi. [31]

Danau Toba adalah danau kawah yang dihasilkan.analisis Gene dari beberapa gen menunjukkan perbedaan mana saja dari 60.000 sampai 2 juta tahun yang lalu. Hal ini tidak bertentangan dengan teori Toba, Namun, karena tidak menduga Toba menjadi acara bottleneck ekstrim. Gambar lengkap garis keturunan gen, termasuk tingkat sekarang variasi genetik manusia, memungkinkan sebuah teori bottleneck-populasi Toba disebabkan manusia. [32]Namun, penelitian oleh tim arkeolog meragukan Michael Petraglia di teori Ambrose. Petraglia dan timnya menemukan alat-alat batu di India selatan, di atas dan di bawah lapisan tebal abu dari letusan Toba. Alat dari setiap lapisan sungguh serupa, dan Petraglia mengatakan bahwa ini menunjukkan bahwa awan debu yang besar dari letusan tidak menghapus penduduk setempat orang: [33]"Siapa pun yang ada tampaknya telah bertahan melalui letusan."Sebuah studi 2009 oleh Martin A.J. Tim Williams tantangan temuan Petraglia's. Williams dianalisis serbuk sari dari inti laut di Teluk Benggala dengan abu Toba berlapis, dan berpendapat bahwa letusan berkepanjangan menyebabkan deforestasi di Asia Selatan. Ambrose yang merupakan co-author dari studi panggilan bukti "jelas", dan lebih jauh berpendapat bahwa YTT mungkin telah memaksa nenek moyang kita untuk mengadopsi strategi kelangsungan hidup yang baru, yang mengizinkan mereka untuk menggantikan Neanderthal dan "lainnya spesies manusia kuno". [34] Namun, kedua Neanderthal di Eropa dan Homo floresiensis berotak kecil di Asia Tenggara selamat YTT oleh 50.000 dan 60.000 tahun masing-masing. [35]Oppenheimer menerima bahwa argumen yang diajukan oleh Rampino dan Ambrose yang masuk akal, tetapi mereka belum menarik karena dua alasan: sulit untuk memperkirakan dampak iklim global dan regional letusan, dan, pada saat yang sama, kita tidak dapat menyimpulkan dengan . keyakinan bahwa letusan benar-benar mendahului bottleneck [36] Selain itu, sebuah studi 2010 genetika '[rujukan?] tampaknya pertanyaan dasar-dasar teori bottleneck Toba: analisis urutan Alu di seluruh genom manusia telah menunjukkan bahwa populasi manusia yang efektif sudah kurang dari 26.000 sejauh 1,2 juta tahun yang lalu, menunjukkan bahwa tidak ada hambatan Toba itu perlu. penjelasan yang mungkin untuk ukuran populasi rendah nenek moyang manusia mungkin termasuk berulang kemacetan populasi atau peristiwa penggantian periodik dari subspesies Homo bersaing. [37][Sunting] kemacetan genetik yang terkait dengan populasi manusia[Sunting] Manusia parasit: analisis gen kutuAlan Rogers, rekan penulis studi dan profesor antropologi di Universitas Utah, mengatakan: "Catatan dari masa lalu kita ditulis dalam parasit kami." Rogers dan lain-lain telah mengajukan kemacetan mungkin terjadi karena massa yang mati -off dari manusia purba karena letusan gunung berapi bencana global.Analisis gen kutu menegaskan bahwa populasi Homo sapiens menjamur setelah sekelompok kecil manusia purba meninggalkan Afrika kadang antara 150.000 dan 50.000 tahun yang lalu. [38][Sunting] patogen Manusia: Analisis Helicobacter pylori genPenelitian terbaru menyatakan bahwa keragaman genetik pada patogen bakteri Helicobacter pylori menurun dengan jarak geografis dari Afrika Timur, tempat kelahiran manusia modern.Menggunakan data keanekaragaman genetik, para peneliti telah menciptakan simulasi yang menunjukkan bakteri tampaknya telah menyebar dari Afrika Timur sekitar 58.000 tahun yang lalu.Hasilnya menunjukkan manusia modern yang sudah terinfeksi oleh H. pylori sebelum migrasi mereka keluar dari Afrika, dan H. pylori tetap berhubungan dengan host manusia sejak saat itu. [39][Sunting] kemacetan genetik mamalia lainnyaPopulasi dari simpanse Afrika Timur, [40] Borneo orangutan, [41] monyet India pusat [42] dan semua harimau, [43] dan pemisahan dari kolam gen nuklir gorila dataran rendah timur dan barat, [44] semua pulih dari jumlah yang sangat rendah sekitar 70,000-55,000 tahun yang lalu.[Sunting] Migrasi setelah Toba
Saat ini tidak diketahui di mana populasi manusia tinggal pada saat letusan. Skenario yang paling masuk akal adalah bahwa semua korban adalah penduduk yang tinggal di Afrika, yang keturunan akan pergi untuk mengisi dunia. Namun, menemukan arkeologi baru-baru ini, yang disebutkan di atas, telah menyarankan bahwa populasi manusia mungkin telah bertahan dalam Jwalapuram, Selatan India. [45]analisis DNA mitokondria baru-baru ini telah menetapkan perkiraan untuk migrasi dari Afrika dari 60,000-70,000 tahun yang lalu, [46] sekitar 10-20,000 tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya, dan sejalan dengan dating dari letusan Toba menjadi sekitar 66,000-76,000 tahun lalu. Selama berikutnya puluhan ribu tahun, keturunan dari penduduk migran Australia, Asia Timur, Eropa, dan akhirnya Amerika.Ia telah mengemukakan bahwa populasi manusia purba di dekatnya, seperti soloensis Homo erectus di Jawa, dan Homo floresiensis di Flores, selamat karena mereka melawan angin Toba.
Selengkapnya...

Letusan TOBA Adanya Genetic Bottleneck


Letusan raksasa Gunung Toba yang terjadi 74.000 tahun lalu memicu perdebatan di kalangan ilmuwan. Perdebatan terutama berkisar tentang efek dari letusan gunung tersebut. Studi terdahulu tentang Gunung Toba menyebutkan bahwa letusan 74.000 tahun yang lalu itu menyebabkan penggelapan langit dan menurunkan suhu bumi sebesar 10 derajat celsius selama setengah dekade. Antropolog pun mengatakan, letusan tersebut juga mempengaruhi proses evolusi manusia, menyebabkan fenomena yang disebut genetic bottleneck, suatu kondisi ketika populasi spesies tertentu terbunuh atau terhambat dalam bereproduksi.

Namun, studi yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan sesudahnya menyebutkan bahwa efek letusan Toba tak seburuk yang diduga. Berdasarkan hasil penelitian vulkanolog Stephen Self Open University di Milton Keynes, Inggris, dan pakar paleobiologi Michael Rampino dari New York University, AS, misalnya, penurunan suhu bumi hanya antara 3 dan 5 derajat celsius.

Penelitian antropologis oleh Michael Petraglia dari University of Oxford Inggris juga menyebutkan hasil yang kontroversial. Hasil dari penelitian yang didasarkan pada kondisi salah satu situs arkeologis di India itu menyebutkan bahwa manusia-manusia yang tinggal di dekat Gunung Toba justru mampu selamat dan bertahan hidup dengan lebih mudah.
Baru-baru ini, seorang ahli pembuat model iklim dari Max-Planck Institute for Meteorology di Hamburg, Jerman, Claudia Timmreck, melakukan sebuah penelitian untuk melihat lagi efek dari letusan Toba. Ia membuat sebuah model iklim yang dikatakan menyerupai kondisi iklim setelah letusan Toba pada masa itu. Penelitian berfokus pada partikel sulfat aerosol yang terbentuk dari gas sulfur dioksida, partikel yang menyebabkan pemantulan sinar matahari sehingga menyebabkan pendinginan temperatur Bumi.

Berdasarkan data hasil penelitian, diketahui bahwa Gunung Toba mengeluarkan 850 juta metrik ton sulfur dioksida ke atmosfer. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan bahwa efek letusan Gunung Toba tidak seburuk yang diduga selama ini. Penurunan suhu Bumi, misalnya, hanya antara 3 dan 5 derajat celsius secara global. Perubahan temperatur secara ekstrem hanya terjadi di Afrika dan India selama dua tahun saja, dengan kondisi temperatur berkurang hingga 10 derajat celsius pada tahun pertama dan 5 derajat celsius pada tahun kedua.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Geophysical Research Letters edisi terbaru November tersebut juga menunjukkan bahwa akumulasi partikel sulfur di udara juga akan lenyap dalam beberapa tahun saja. F juga mengatakan, letusan tidak sampai menghabisi populasi flora dan fauna yang ada. Namun, peristiwa itu diakui membuat banyak proses kehidupan menjadi sulit.

Menanggapi hasil penelitian tersebut, Petraglia setuju bahwa efek letusan Toba memang buruk. Namun, dampaknya pada manusia tidaklah sebegitu serius. “Populasi (manusia) selamat, tapi menghadapi kondisi lingkungan yang buruk selama beberapa tahun,” katanya. Ia juga mengatakan, perlu dilakukan juga observasi lapangan sebagai tahap lanjut dari penelitian tersebut.

Sementara itu, Stanley Ambrose dari University of Illinois yang setuju dengan terjadinya fenomena genetic bottleneck mengatakan bahwa kajian Timmreck memiliki kelemahan. Salah satunya karena peneliti memulai riset dengan kondisi iklim modern, bukan menyimulasikan kondisi iklim 74.000 tahun yang lalu.

Sumber: dari berbagai sumber
Selengkapnya...